Meski
belum ada bukti ‘hitam diatas putih’, konon Goa Akbar sudah pernah dimanfaatkan
sejak zaman Mataram silam. Cerita yang beredar ditengah masyarakat, terutama
tang berada dilokasi goa mengatakan, ketika hendak menyerbu pusat pemerintahan
Majapahit, goa tersebut pernah dijadikan markas pasukan Mataram.
Pemanfaatan
Goa Akbar berlanjut ketika agama Islam berkembang mulai pesisir utara pulau
Jawa. Goa Akbar ketika itu menjadi sarang berandal ‘Loka Jaya’, berikut
pengikutnya. Berandal tersebut termasuk salah satu berandal yang paling
ditakuti dan sudah punya nama di Tanah Jawa ini.
Sewaktu
Sunan Bonang hendak mengadakan pertemuan para Wali di daerah Gembul (masuk
wilayah Kec. Merakurak) ,beliau dihadang oleh Raden Mas Said nama lain dari berandal Loka Jaya di
daerah Kali Sambong. Saat itu tempat tersebut banyak ditumbuhi pohon aren.
Singkat
cerita, Raden Said yang semula ingin merampok Sunan Bonang, akhirnya niatnya
diurungkan begitu melihat calon korbannya mampu mengubah buah aren menjadi emas
permata. Raden Said kemudian mengajak kanjeng Sunan Bonang singgah di
markasnya, yang tak lain adalah Goa Akbar.
Sejarah
Goa Akbar sedikit jelas memasuki masa revolusi. Saat itu, sampai terjadinya
agresi Belanda ke-2, Goa Akbar berfungsi sebagai markas Badan Keamanan Rakyat
(BKR) yang merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI), di wilayah
Tuban.
Uniknya,
bila malam hari Goa Akbar digunakan oleh para anggota BKR untuk menyusun
strategi serangan, namun siang harinya justru dikunjungi sinyo-sinyo Belanda
yang mau piknik.
Sebelum
dijadikan salah satu obyek wisata, mulut goa tertutup sampah, penuh samak belukar
serta banyak ditumbuhi entong-entong (sejenis kaktus)pokoknya saat itu terkenal
angker.
Meski
sekarang dikenal sebagai Goa Akbar (sebelumnya Goa Abar), namun kata Akbar itu
sendiri masih menimbulkan silang pendapat. Masing-masing pendapat didasarkan pada
cerita sesuai paparan di atas. Ada yang mengatakan nama Goa Akbar didasarkan
pada dua hal. Pertama, kata Akbar mengacu pada motto kota Tuban, yaitu Tuban
Akbar. Selain itu nama Akbar berasal dari Abar, nama sebuah pohon tua yang dulu
tumbuh di mulut goa.
Pohon
Abar itu sekarang sudah ditebang, yang tersisa tinggal tiga buah anakan, yang
tumbuh di dinding pintu masuk goa. Bentuk tumbuhan itu sekaligus mirip pohon
gayam. Buah dan manfaatnya hingga kini belum diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar